“Apakah Hypnosis Bisa Digunakan Untuk Kejahatan?”
Saya sering ditanya oleh siswa ataupun klien saya, apakah hipnotis bisa digunakan untuk kejahatan?
Maka, jawaban singkat kami adalah "TIDAK". Kalau Anda ingin tahu mengapa di Indonesia hipnotis masih
identik dengan kejahatan, uraian berikut pantas Anda baca.
Para pakar hypnosis sepakat bahwa seseorang hanya bisa dihipnotis jika dia bersedia mengikuti instruksi
orang yang menghipnotisnya. Seorang ahli hypnosis juga tidak bisa memaksakan kehendaknya kepada
orang lain.
Dalam kondisi hypnosis seseorang tidak bisa diperintah untuk melakukan sesuatu yang merugikan dirinya
sendiri. Misalnya ketika seseorang dalam kondisi hypnosis diperintah menyerahkan harta benda atau
membunuh ibu yang dicintainya, dia akan menolak sugesti itu.
Kalau benar hypnosis tidak bisa digunakan untuk kejahatan, lalu apa yang terjadi pada “korban
hipnotis” yang sering diberitakan di media masa?
Artikel ini akan mengupas isu kejahatan hipnotis secara tuntas menurut sudut pandang dan analisa saya
terhadap berbagai kasus kejahatan hipnotis yang dilaporkan media masa
Jika Anda melakukan pencarian di Google dengan kata kunci "korban hipnotis" atau "kejahatan
hipnotis", Anda akan menemukan ribuan hasil pencarian seperti di bawah ini.
Saya berpendapat bahwa apa yang sering dilaporkan orang sebagai kejahatan hipnotis seperti pada
artikel berita di internet maupun media cetak, sebenarnya hanyalah kejahatan biasa yang umumnya
berupa:
Penipuan dengan cara persuasi (kepintaran berbicara atau membujuk) sehingga menimbulkan rasa
kasihan atau rasa tamak dan memanfaatkan kebodohan korban.
Pembiusan dengan menggunakan obat tertentu yang dicampur dengan makanan, minuman, atau
asap rokok.
Sebagian orang mengatakan adanya ilmu gendam, yaitu ilmu untuk memaksakan kehendak
dengan kekuatan mistik tertentu. Apakah benar-benar ada? Saya tidak tahu, karena sampai
sekarang saya belum pernah melihat bukti nyata mengenai hal ini.
Saya menegaskan, bahwa aksi kejahatan tersebut secara formal tidak bisa disebut hypnosis karena
proses-nya tidak serupa dengan proses hypnosis yang sebenarnya.
Contoh kasus penipuan yang diklaim sebagai hipnotis
# Kasus Penipuan 1
Pegawai Kantor Gubernur Jadi Korban Hipnotis
Sumber: www.riau.go.id
Dikirim Oleh: Adrizas Asdrizas pada 21 Agustus 2008 1:41:14 PM
PEKANBARU (Riau Online): Ny Musliati, salah seorang karyawan Kantor Gubernur Riau Rabu (20/8) kemarin menjadi
korban hipnotis 4 orang pria yang mengaku dari Malaysia. Para penghipnotis sempat menggasak uang di ATM,
perhiasan, arloji dan HP korban. Namun semuanya berhasil diselamatkan korban.
Menurut korban, waktu itu dirinya akan berkunjung ke rumah orangtuanya di Jalan Pangeran Hidayat, Pekanbaru. Baru
saja turun dari mobil, empat orang pemuda yang mengendarai mobil Innova bernomor polisi BK mendatanginya.
Keempat pemuda yang berlogat Malaysia itu mulanya minta tolong diantarkan ke Mesjid Agung Annur karena mereka
akan memberikan sumbangan. Karena niat keempat pemuda ini cukup mulia, Ny Mus bersedia saja menolong. Dan
dengan menggunakan mobil mereka, Ny Mus dan keempat pria itu bertolaklah ke Mesjid Agung Annur.
Sesampai di Mesjid Agung Annur, mereka seolah-olah kaget melihat kemegahan mesjid tersebut. Melihat mesjidnya
megah, mereka mengurungkan niatnya memberikan sumbangan dan mengajak Ny Mus berkeliling mencari mesjid yang
akan dibantu.
Di dalam perjalanan itulah, Ny Mus ditawari sebuah jam tangan Rolex yang menurut mereka berharga Rp 70 juta.
Khusus buat Ny Mus mereka cuma menjualnya dengan harga Rp 10 juta. Mungkin karena pengaruh hipnotis Ny Mus
bersedia saja tawaran tersebut
Karena tidak ada uang, Ny Mus kemudian mengambil uang di ATM Bank Riau dan ATM Bank Mandiri. Jumlah uang yang
diambil di kedua ATM itu sebesar Rp 8.000.000. Untuk mencukupinya menjadi Rp 10 juta, maka perhiasan, arloji dan HP
milik Ny Mus dipreteli dan diambil keempat pria itu
Setelah mendapatkan barang-barang itu, keempat priapun menurunkan Ny Mus di Jalan Sudirman. Begitu turun, Ny Mus
baru tersadar bahwa dia sedang menjadi korban penipuan. Maka dengan secepat kilat Ny Mus langsung
mengembalikan jam tangan rolex itu dan minta keempat pria mengembalikan uang dan barang-barangnya.
Setelah sempat bersitegang, akhirnya keempat pria mengembalikan seluruh uang dan barang-barang tadi.
"Alhamdullilah barang-barang dan uang saya kembali. Tapi sampai sekarang saya masih shock dengan peristiwa itu,"
ujarnya kepada RiauInfo, Kamis
# Kasus Penipuan 2
2 Warga MM Jadi Korban Hipnotis
Sabtu, 25-Oktober-2008, 06:27:41
Sumber: www.bengkuluekspress.com
MUKOMUKO, BE - Dua penjahat hipnotis beraksi di Kabupaten Mukomuko. Keduanya berhasil memperdayai Heri Yanto
ST (30) pemilik toko bangunan dan kakak iparnya, Rustam (45) pemilik toko kelontongan, keduanya warga Kelurahan
Bandar Ratu Kabupaten Mukomuko
Kepada BE, Heri menuturkan, musibah yang dialaminya itu sekitar pukul 12.15 WIB kemarin sebelum shalat Jumat. Tibatiba
di tokonya kedatangan 2 orang warga asing. Dilihat dari perawakan dan postur tubuhnya, kedua pelaku masih
keturunan dari negara timur tengah atau India. Kedatangan mereka ke toko Heri menggunakan mobil Toyota Avanza
warna hitam dengan maksud ingin berbelanja
Ketika sudah masuk ke dalam toko, warga asing yang bisa berbahasa Indonesia itu menawarkan kepada korban
penukaran uang Rp 100 ribu baru dengan uang milik korban Rp 100 ribu yang anti basah. Tiap lembar uang dengan
bonus 5 dollar. Ketika itu semua orang yang ada di toko saya menuruti begitu saja permintaan laki-laki tersebut. Bahkan
tanpa menaruh curiga sedikit pun, kami mencarikan yang diminta pelaku, ungkap Heri.
Uang Rp 100 ribu yang diminta pelaku akhirnya terkumpul sebesar Rp 2,8 juta. Selanjutnya, uang itu diberikan kepada
kedua pelaku secara cuma-cuma. Tak hanya di toko Heri, pelaku juga beraksi di toko milik Rustam dengan modus yang
sama. Dari Rustam ini, pelaku berhasil membawa uang sebesar Rp 1 juta.
Setelah selang beberapa menit ketika kedua pelaku itu pergi barulah semua korban tersadar. Menurut Heri, salah
seorang pelaku dengan ciri-ciri tinggi besar, kulit warna hitam, hidung mancung, tinggi badan sekitar 180 cm.
Sedangkan satu orang lagi dengan ciri-ciri bibir sumbing, di sebelah tangan kanannya nampak tato berwarna merah
jambu bergambarkan buah apel dengan tinggi badan sekitar 160 cm. Kejadian tersebut sudah dilaporkan kedua
korban ke pihak kepolisian.(**).
# Kasus Penipuan 3
Saat Beraksi di Blok M, Dua Pelaku Hipnotis Ditangkap
Sumber: www.indosiar.com
indosiar.com, Jakarta - Dua pelaku penipuan dengan modus hipnotis Senin (07/07/08) kemarin, ditangkap polisi.
Keduanya tertangkap setelah korbannya melapor ke polisi. Modusnya pelaku berpura-pura menjual sebuah buku biologi
kuno seharga 50 juta rupiah lalu korban ditepuk lalu tak sadar dan dijarah hartanya.
Nasib sial menimpa dua pelaku hipnotis ini. Saiful dan Anton tidak bisa berkutik ketika polisi memergoki keduanya
tengah mengambil sisa uang dari korbannya Sri Utami warga Wanasari Bekasi, Cibitung, Jawa Barat dikawasan Blok M
Jakarta Selatan. Aksi kejahatan ini terbongkar saat korban sadar setelah dihipnotis pelaku. Menurut keterangan korban
modus awal komplotan ini dengan berpura-pura menawarkan sebuah buku biologi kuno dari Kalimantan yang
dipercayai berisi informasi obat awet muda dengan harga 50 juta rupiah.
Korban tak sadarkan diri setelah salah satu dari pelaku ini menepuk punggungnya. Setelah sadar, cincin kawin korban
telah raib dibawa pelaku. Merasa ada keanehan korban akhirnya mendatangi orang pintar dan melaporkan kejahatan
yang dialaminya ke pihak kepolisian.
Dari keterangan tersangka cincin kawin korban merupakan uang muka dari pembayaran buku biologi kuno itu dan
sisanya akan dilunasi korban pada Senin siang dikawasan Blok M Jakarta Selatan. Dari tangan kedua tersangka ini
polisi menyita sebuah kertas bertuliskan Arab yang diyakini sebagai buku biologi kuno. Polisi juga menyita dua buah
telpon genggam serta uang tunai 700 ribu rupiah yang diduga hasil kejahatan komplotan ini. (Dedi Irawan/Sup)
ANALISA KASUS:
Selain 3 contoh kasus di atas, ada masih ada ribuan berita kejahatan hipnotis yang sebenarnya hanyalah
penipuan. Saya yakin, tertipunya korban-korban itu bukan karena pengaruh hipnotis dari pelaku
kejahatan. Pelaku kejahatan mungkin memang punya kemampuan bersandiwara serta pandai berbicara
dan membujuk orang lain, tapi hanya sebatas kemampuan komunikasi persuasif belaka, tidak ada unsur
hipnotis di dalamnya
Kadang pelaku penipuan juga sengaja membingungkan korban dengan berbagai cara, misalnya
menepuk bahu korban, menanyakan sesuatu yang tidak diketahui jawabannya oleh korban, dan
memberikan kejutan yang tidak disangka-sangka misalnya hadiah undian yang sangat besar. Seorang
yang bingung dan panik secara alamiah menjadi kurang rasional dalam membuat keputusan. Namun
perlu digarisbawahi bahwa kebingungan dan kepanikan tidak termasuk fenomena hypnosis.
Sebenarnya, korban tertipu karena ketamakan dan kebodohannya sendiri. Coba anda perhatikan
berbagai kasus "kejahatan hipnotis". Para penipu memanfaatkan ketamakan dan kebodohan korban.
Penipu biasanya menawarkan pertukaran antara uang atau benda berharga korban dengan sesuatu
yang lebih besar nilainya. Dan pelaku penipuan pun selalu memilih korban yang terlihat lugu dan mudah
ditipu. Maka saran saya agar Anda tidak mudah tertipu, jadilah pintar, jangan serakah (menginginkan
sesuatu yang besar dalam waktu cepat atau dengan cara yang mudah) dan jangan gampang percaya
pada orang yang baru Anda kenal.
Anda boleh saja mengkoleksi 1001 jimat yang Anda percayai bisa menangkal hipnotis. Namun selama
Anda masih mempertahankan kebodohan (tidak belajar untuk menjadi kritis) dan masih memelihara sifat
serakah, maka Anda tetap menjadi calon korban yang mudah diperdaya dengan iming-iming uang besar.
Saya yakin bahwa para pelaku penipuan tersebut sebenarnya tidak punya kekuatan mistik yang bisa
mempengaruhi pikiran orang lain secara gaib. Kemampuan para pelaku penipuan tersebut tidak jauh
berbeda dengan para "salesman nakal" yang dengan kepandaian bicara dan rayuannya membuat Anda
membeli produk yang sebenarnya tidak Anda butuhkan.
0 komentar:
Posting Komentar